A. KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL
Kurikulum rekontruksi sosial lebih memusatkan perhatian pada problema-problema yang dihadapi dalam masyarakat. Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional. Melalui interaksi dan kerja sama siswa berusaha memecahkan problema-problema yang dihadapi dalam masyarakat menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik.
1. Desain kurikulum rekontruksi sosial
a. Asumsi
Tujuan utama kurikulun rekontruksi sosial adalah menghadapkan para siswa pada tantangan, ancaman, hambatan-hambatan atau gangguan-gangguan yang dihadapi manusia. Masalah-masalah masyarakat bersifat universal dan hal ini dapat dikaji dalam kurikulum.
b. Masalah-masalah sosial yang mendesak
Kegiatan belajar dipusatkan pada masalah-masalah sosial yang mendesak. Masalah-masalah tersebut dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan yang mengundang lebih mendalam, bukan saja dari buku-buku dan kegiatan laboratorium tetapi juga dari kehidupan nyata dalam masyarakat.
c. Pola-pola organisasi
Pada tingkat sekolah menengah, pola organisasi kurikulum disusun seperti sebuah roda. Di tengah-tengahnya sebagai poros dipilih suatu masalah yang menjadi tema utama dan dibahassecara pleno.
2. Komponen-komponen kurikulum
a. Tujuan dan isi kurikulum
Dalam pendidikan ekonomi-politik, kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan adalah :
1) Mengadakan survai secara kritis terhadap masyarakat
2) Mengadakan studi tentang hubungan antara keadaan ekonomi lokal dan ekonomi nasional serta dunia,
3) Mengadakan studi tentang latar belakang historis dan kecenderungan-kecenderungan perkembangan ekonom, hubungannya dengan ekonomi lokal,
4) Mengkaji praktik politik dalam hubungannya dengan faktor ekonomi,
5) Memantapkan rencana perubahan praktik politik,
6) Mengevaluasi semua rencana dengan kriteria.
b. Metode
Dalam pengajaran rekontruksi sosial para pengembang kurikulum berusaha mencari keselarasan antara tujuan-tujuan nasional dengan tujuan siswa. Bagi rekontruksi sosial, belajar merupakan kegiatan bersama, ada kebergantungan antara seseorang dengan yang lainnya.
c. Evaluasi
Evaluasi tidak hanya menilai apa yang telah dikuasai siswa, tapi juga menilai pengaruh kegiatan sekolah terhadap masyarakat.
3. Pelaksanaan pengajaran rekontruksi sosial
Pengajaran rekontruksi sosial banyak dilaksanakan di daerah-daerah yang tergolong belum maju dan tingkat ekunominya belum tinggi. Pelaksanaan pengajaran ini diarahkan untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat. Sesuai dengan potensi yang ada di dalam masyarakat, sekolah mempelajari potensi-potensi tersebut, dengan bantuan biaya dari pemerintah.
Kurikulum rekontruksi sosial lebih memusatkan perhatian pada problema-problema yang dihadapi dalam masyarakat. Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional. Melalui interaksi dan kerja sama siswa berusaha memecahkan problema-problema yang dihadapi dalam masyarakat menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik.
1. Desain kurikulum rekontruksi sosial
a. Asumsi
Tujuan utama kurikulun rekontruksi sosial adalah menghadapkan para siswa pada tantangan, ancaman, hambatan-hambatan atau gangguan-gangguan yang dihadapi manusia. Masalah-masalah masyarakat bersifat universal dan hal ini dapat dikaji dalam kurikulum.
b. Masalah-masalah sosial yang mendesak
Kegiatan belajar dipusatkan pada masalah-masalah sosial yang mendesak. Masalah-masalah tersebut dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan yang mengundang lebih mendalam, bukan saja dari buku-buku dan kegiatan laboratorium tetapi juga dari kehidupan nyata dalam masyarakat.
c. Pola-pola organisasi
Pada tingkat sekolah menengah, pola organisasi kurikulum disusun seperti sebuah roda. Di tengah-tengahnya sebagai poros dipilih suatu masalah yang menjadi tema utama dan dibahassecara pleno.
2. Komponen-komponen kurikulum
a. Tujuan dan isi kurikulum
Dalam pendidikan ekonomi-politik, kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan adalah :
1) Mengadakan survai secara kritis terhadap masyarakat
2) Mengadakan studi tentang hubungan antara keadaan ekonomi lokal dan ekonomi nasional serta dunia,
3) Mengadakan studi tentang latar belakang historis dan kecenderungan-kecenderungan perkembangan ekonom, hubungannya dengan ekonomi lokal,
4) Mengkaji praktik politik dalam hubungannya dengan faktor ekonomi,
5) Memantapkan rencana perubahan praktik politik,
6) Mengevaluasi semua rencana dengan kriteria.
b. Metode
Dalam pengajaran rekontruksi sosial para pengembang kurikulum berusaha mencari keselarasan antara tujuan-tujuan nasional dengan tujuan siswa. Bagi rekontruksi sosial, belajar merupakan kegiatan bersama, ada kebergantungan antara seseorang dengan yang lainnya.
c. Evaluasi
Evaluasi tidak hanya menilai apa yang telah dikuasai siswa, tapi juga menilai pengaruh kegiatan sekolah terhadap masyarakat.
3. Pelaksanaan pengajaran rekontruksi sosial
Pengajaran rekontruksi sosial banyak dilaksanakan di daerah-daerah yang tergolong belum maju dan tingkat ekunominya belum tinggi. Pelaksanaan pengajaran ini diarahkan untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat. Sesuai dengan potensi yang ada di dalam masyarakat, sekolah mempelajari potensi-potensi tersebut, dengan bantuan biaya dari pemerintah.